Search This Blog

Thursday, September 3, 2015

Profil HPAI

PROFIL
PT Herba Penawar Alwahida Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai HPAI, merupakan salah satu perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang fokus pada produk-produk herbal. HPAI, sesuai dengan akta pendirian Perusahaan, secara resmi didirikan pada tanggal 19 Maret 2012.
Pendirian HPAI diprakarsai oleh 18 orang Muslim yang merupakan para pakar bisnis sekaligus pakar herbal, yaitu
  1. H. Agung Yulianto, SE.Ak, M.Kom
  2. H. Rofik Hananto, SE
  3. H. Muslim M. Yatim, Lc
  4. Erwin Chandra Kelana, ST
  5. Supriyono, ST
  6. H. Muhammad Iwan, S.Pd
  7. Zulchaidir B. Firly Ramly, S.Si
  8. Helmi Herdianto
  9. Wisnu Wijaya Adi Putra, ST
  10. Syafruddin, S.Pd
  1. Ari Maryadi
  2. Ir. Rudi Yanto
  3. Anton Slamet, ST
  4. Barjana, S.Ag
  5. Bagus Hernowo, S.Pd
  6. Adi Suprapto, SE
  7. Sudarmadi
  8. Amin Sugiharto, SE
HPAI dibangun dari perjuangan panjang yang bertujuan menjayakan produk-produk halal dan berkualitas berazaskan Thibbunnabawi, serta dalam rangka membumikan, memajukan, dan mengaktualisasikan ekonomi Islam di Indonesia melalui enterpreneurship.
PIMPINAN
Dewan Syariah : 
  • DR. H. Mawardi Muhammad Saleh, MA
  • Prof. Drs. H. M. Nahar Nahrawi, SH, MM (BPH DSN-MUI)
  • Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, AAAIJ, FIIS (BPH DSN-MUI)
Dewan Komisaris :
  • H. Muslim M. Yatim, Lc (Komisaris Utama)
  • Erwin Chandra Kelana, ST (Komisaris)
Dewan Direksi :
  • H. Agung Yulianto, SE, Ak. M.Kom (Direktur Utama)
  • H. Rofik Hananto, SE (Direktur)
  • Supriyono, ST (Direktur)
MOTTO
Produk Halal Tanggung Jawab Bersama
VISI
Menjadi Referensi Utama Produk Halal Berkualitas

MISI
Menjadi perusahaan jaringan pemasaran papan atas kebanggaan Ummat Menjadi wadah perjuangan penyediaan Produk Halal bagi ummat Islam Menghasilkan pengusaha-pengusaha muslim yang dapat dibanggakan, baik sebagai pemasar, pembangun jaringan maupun produsen.

Wednesday, September 2, 2015

KENAPA SEHARI SEJUZ ? KENAPA ODOJ ?

Nampaknya ini pertanyaan yang masih menggelitik banyak orang. Banyak muslim. Mungkin membuat minder sebagian orang. Atau bahkan menyemangati sebagian lainnya. Terutama para muslim. Mari kita lihat dengan sederhana. Sesederhana mengaji sehari sejuz. Sesederhana keinginan dekat dengan Al Qur'an. Sesederhana keinginan meraih berkah dari Allah SWT. 

Mari kita berlogika. 
Baca Al Qur'an dengan didahului berwudhu maka satu huruf sepuluh kebaikan. 
Maka sepuluh keberkahan. Semisal Surat Al Ikhlas yang hanya sebaris. Ada kurang lebih 47 huruf. Baca Al Ikhlas saja 470 kebaikan. 
MasyaAllah. 

Lalu ? Ok..gini. Kalau seandainya satu baris rata2 50 kebaikan. Satu halaman Al Qur'an kurang lebih 15 baris. Satu juz kurang lebih 20 halaman. Maka 50 kebaikan x 15 x 20. Sama dengan 15.000 kebaikan. Banyak ya... MasyaAllah.. Ingat saudara2.. Allah ga pernah hitung2an. InsyaAllah malah diberikan lebih dari 15.000 keberkahan. Apalagi di bulan Ramadhan. Dilipatgandakan. 

Trus kenapa kita harus itung2an ? 
Modalnya apa ? Sederhana. Niat yang ikhlas. Agar terhindar dari riya Innamal a'malu binniat. Bab 1 Riyadhusshalihin. Segala amal berawal dari niat. Lalu kenapa masih berat memperbanyak amal ? Kalau balasannya melimpah ruah. Tidak dituntut menghafal. Hanya membaca saja. Tahapan pertama dari Ma'rifatul Qur'an. 

ODOJ tidak pernah mewajibkan anggotanya sehari sejuz. Hanya mengajak istiqomah tilawah sehari sejuz. Bahkan yang belum bisa sehari sejuz bisa mengikuti One Day Half Juz. Pelatihan tilawah sehari setengah juz. Hanya 5 lembar. Bahkan untuk anak-anak ada One Day One Lembar. 

Bahkan Rasulullah menganjurkan. Khatamkanlah Al Qur'an dalam satu bulan. Hadits Imam Bukhari. Al Qur'an 30 juz. Satu bulan rata2 30 hari. Maka 1 hari 1 juz. Hitungan sederhana. 

Lalu kenapa masih berat diikuti ? "Kan..saya sibuk banget.." Subhanallah...masih itung2an dengan Allah ? Hari ini kita sudah diberi nikmat hidup lagi. Masih diberi oksigen gratis tanpa bayar. Waktu kita kerja rata2 8 jam sehari. Istirahat 7-8 jam sehari. Masih ada 8 jam lagi. Bisa diatur untuk memperbanyak amal. Kembali ke niat dan kemauan. 

"Kan...saya belum lancar baca Al Qur'an" Subhanallah..mau sampai kapan ? Salah satu Rukun Iman adalah Iman Kepada Kitab Allah. Tidak cukup hanya dengan meyakini. Tapi juga mendekatkan diri. Lebih baik lagi mentadabburi. Masih banyak waktu melancarkan bacaan. Tersebar dimana-mana Rumah Tahsin Qur'an. Atau belajar dengan ustadz yang berpengalaman. Sekurangnya dekati yang sudah lancar bacaan. Keinginan ODOJ sangat sederhana. Agar seluruh muslim Indonesia dekat dengan Al Qur'annya. 

Indonesia berpenduduk 240 juta jiwa. 80% adalah penduduk muslim bersaudara. Menurun selama satu dasawarsa yg sebelumnya 90% saja. Maka 200 juta jiwa muslim perlu dekat dengan kitabnya. Agar teraih keberkahan dan terbaikinya akhlak masyarakat Indonesia. Ini sudah otomatis, saudara. Karena Al Qur'an langsung dari Sang Maha Kuasa. Terbentuk masyarakat Qur'ani sungguh indahnya. Apalagi semakin bertambah penghafal dan pengamalnya. 

Lalu ? Kenapa ODOJ ?
Jawabannya kenapa tidak ? 
Di komunitas ini tidak hanya tilawah. Tapi juga menjalin silaturahim. Saling kenal dan saling sapa. 
Padahal belum pernah tatap muka. Itulah kecanggihan sosial media. 
Juga saling mengingatkan. Terutama pada yang tilawahnya terlalaikan. Amal Jama'i. Tidak cukup sampai disana. Didalamnya anak muda kreatif yang siap mengawal ODOJ sepanjang masa. Allahummarhamna bil Qur'an. Sederhana bukan ? @rickyadrinaldi

Bisnis Bersama HNI

Bisnis Bersama HNI Merupakan sebuah kebiasaan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dimana hal itu bisa menjadikan kita memiliki sebuah bisn...